Tak
pernah terbayangkan di benak Andi Arham Bunyamin bisa menjalankan usaha
Kretakupa Printing seperti sekarang ini. Berawal dari ketidaksengajaan,
usaha percetakan itu terus berkembang hingga beromzet ratusan juta
rupiah.
Ulet,
optimistis, dan semangat pantang menyerah menjadi kunci kesuksesan
Arham. Dari bisnis yang semula kecil dan hanya untuk melayani pesanan
teman, pria 22 tahun ini telah berhasil menuai keuntungan berlipat. Dia
juga berkesempatan mengikuti program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) tahun
2010 silam yang digelar Bank Mandiri dan menjadi Pemenang II Katagori
Mahasiswa Program Diploma dan Sarjana Bidang Industri & Jasa.
Cikal
bakal Kretakupa Printing bermula dari ketidaksengajaan. Empat tahun
silam, Arham yang saat itu duduk di bangku SMA kelas III menawarkan jasa
membuat suvenir untuk temannya yang akan mengadakan kegiatan. Untuk
lebih meyakinkan, dia mengaku memiliki usaha pembuatan suvenir. Tawaran
itu ternyata mendapat sambutan. Arham dipercaya membuat suvenir dan
diberikan dana Rp50 ribu sebagai uang muka.
Bermodal
uang itulah, pria kelahiran 30 Oktober 1989 ini berupaya membuat pin
untuk memenuhi pesanan temannya. Namun kebingungan justru melanda.
Sebab, faktanya dia tidak memiliki peralatan untuk memproduksi pin.
Apalagi ketika itu jasa pembuatan pin sangat jarang di kota Makassar,
Sulawesi Selatan.
Seminggu
berselang, Arham belum juga menemukan tempat untuk memproduksi pesanan
tersebut. Karena tak kunjung menemukan solusi, dia sempat berpikir untuk
mengembalikan uang muka. Di tengah keputusasaan, dia tanpa sengaja
menemukan tempat pembuatan pin. Tanpa pikir panjang Arham memesan
pembuatan pin di tempat itu.
Belajar
dari pengalaman tersebut, mahasiswa semester V jurusan Hubungan
Internasional Universitas Hasanuddin, Makassar, tersebut memutuskan
untuk memiliki usaha percetakan. “Saya berpikir betapa sulitnya
mendapatkan percetakan yang bisa membuat pin pada waktu itu, makanya
terpikir untuk membuat usaha sendiri, sehingga keuntungan yang didapat
bisa lebih maksimal. Berbekal modal yang diperoleh dari keuntungan pada
waktu itu, saya menekuni usaha ini sampai sekarang,” terang Arham saat
ditemui di tempat usahanya di Jalan Abd Dg Sirua No 238 C Makassar.
Arham
mengungkapkan, keuntungan dari usaha pertama itu digunakan membeli
alat cetak untuk memproduksi pin. Awalnya, pelanggan yang memesan
produknya hanya teman-teman sekolah. Lambat laun, pesanan semakin luas,
tidak saja dari Sulawesi Selatan, namun merambah kawasan lain, semisal
Mataram dan Bali. Pesanan juga datang dari Surabaya.
Menurut
alumnus SMA Negeri V Makassar ini, banyaknya pesanan tidak lepas dari
kemampuannya membaca keinginan pasar yang membutuhkan pin berkualitas
dengan desain berbeda.
Kretakupa
Printing yang mempekerjakan lima anak muda bervisi dan misi sama
dengannya mampu memproduksi 3.000-4.000 pin berbagai ukuran, mulai
diameter 2,5 cm, 3,2 cm, hingga 4,4 cm, setiap hari. Arham mengakui,
mengikuti program Wirausaha Mandiri memberikan manfaat besar pada usaha
yang digelutinya. Bisnis percetakannya terus berkembang.
“Sebelum
mengikuti program Wirausaha Mandiri omzet saya per tahun Rp40 juta
sampai Rp50 juta. Namun, setelah mengikuti pelatihan, omzet mencapai
lebih dari Rp120 juta per tahun,” tutur Arham.
Menurut
dia, banyak ilmu yang diperoleh selama mengikuti program WMM, seperti
bagaimana mengembangkan usaha dengan baik dan etika dalam bisnis. Tidak
hanya itu, program WMM juga selalu memberikan kesempatan pada peserta
untuk memamerkan produknya dalam event yang diselenggarakan Bank
Mandiri. Hal ini membuka peluang pasar lebih besar.
Seiring
perkembangan teknologi dan semakin banyaknya usaha percetakan, Arham
tetap percaya diri bisa meraih pelanggan dan meraup keuntungan. Arham
tidak merasa takut bersaing lantaran di pelatihan WMM mengajarkan,
kehadiran usaha sejenis bukanlah saingan, melainkan bisa dijadikan
mitra. Berbagai ilmu itulah yang menjadikan Kretakupa Printing tidak
hanya eksis, namun semakin besar.
“Usaha
saya sekarang tidak sekadar membuat pin, tapi ada beberapa usaha
lainnya seperti membuat plakat, gantungan kunci karet, mug, kipas, dan
masih banyak lagi. Selain itu, saya juga menyediakan bahan baku untuk
keperluan pembuatan produk percetakan khususnya pin,” ungkap pria yang
mengaku mempelajari seni desain grafis secara otodidak. Ke depan, Arham
menargetkan usahanya bisa semakin dikembangkan dengan memiliki kantor
yang lebih representatif sehingga semakin mendukung usahanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar