Pengikut

Jumat, 27 Juli 2012

semangat dari usaha digital printing

Andi Arham Bunyamin, CEO Kretakupa Printing : Bermula dari Puluhan Ribu, Kini Beromzet Ratusan Juta

 
Tak pernah terbayangkan di benak Andi Arham Bunyamin bisa menjalankan usaha Kretakupa Printing seperti sekarang ini. Berawal dari ketidaksengajaan, usaha percetakan itu terus berkembang hingga beromzet ratusan juta rupiah.

 Ulet, optimistis, dan semangat pantang menyerah menjadi kunci kesuksesan Arham. Dari bisnis yang semula kecil dan hanya untuk melayani pesanan teman, pria 22 tahun ini telah berhasil menuai keuntungan berlipat. Dia juga berkesempatan mengikuti program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) tahun 2010 silam yang digelar Bank Mandiri dan menjadi Pemenang II Katagori Mahasiswa Program Diploma dan Sarjana Bidang Industri & Jasa.

Cikal bakal Kretakupa Printing bermula dari ketidaksengajaan. Empat tahun silam, Arham yang saat itu duduk di bangku SMA kelas III menawarkan jasa membuat suvenir untuk temannya yang akan mengadakan kegiatan. Untuk lebih meyakinkan, dia mengaku memiliki usaha pembuatan suvenir. Tawaran itu ternyata mendapat sambutan. Arham dipercaya membuat suvenir dan diberikan dana Rp50 ribu  sebagai uang muka.

Bermodal uang itulah,  pria kelahiran 30 Oktober 1989 ini berupaya membuat pin untuk memenuhi pesanan temannya. Namun kebingungan justru melanda. Sebab, faktanya dia tidak memiliki peralatan untuk memproduksi pin. Apalagi ketika itu jasa pembuatan pin sangat jarang di kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Seminggu berselang, Arham belum juga menemukan tempat untuk memproduksi pesanan tersebut. Karena tak kunjung menemukan solusi, dia sempat berpikir untuk mengembalikan uang muka. Di tengah keputusasaan, dia tanpa sengaja menemukan  tempat pembuatan pin. Tanpa pikir panjang Arham memesan pembuatan pin di tempat itu.

Belajar dari pengalaman tersebut, mahasiswa semester V jurusan Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin, Makassar, tersebut memutuskan untuk memiliki usaha percetakan. “Saya berpikir betapa sulitnya mendapatkan percetakan yang bisa membuat pin pada waktu itu, makanya terpikir untuk membuat usaha sendiri,  sehingga keuntungan yang didapat bisa lebih maksimal. Berbekal modal yang diperoleh dari keuntungan pada waktu itu, saya menekuni usaha ini sampai sekarang,” terang Arham saat ditemui di tempat usahanya di Jalan Abd Dg Sirua No 238 C Makassar.

Arham mengungkapkan, keuntungan dari usaha pertama itu digunakan  membeli alat cetak untuk memproduksi pin.  Awalnya, pelanggan yang memesan produknya  hanya teman-teman sekolah. Lambat laun, pesanan semakin luas, tidak saja dari Sulawesi Selatan, namun merambah kawasan lain, semisal Mataram dan Bali. Pesanan juga datang dari Surabaya.

Menurut alumnus SMA Negeri V Makassar ini, banyaknya pesanan tidak lepas dari kemampuannya membaca keinginan pasar yang membutuhkan pin berkualitas dengan desain berbeda.

Kretakupa Printing yang mempekerjakan lima anak muda bervisi dan misi sama dengannya mampu memproduksi 3.000-4.000 pin  berbagai ukuran, mulai diameter 2,5 cm, 3,2 cm, hingga 4,4 cm, setiap hari. Arham mengakui, mengikuti program Wirausaha Mandiri memberikan manfaat besar pada usaha yang digelutinya. Bisnis percetakannya terus berkembang.

 “Sebelum mengikuti program Wirausaha Mandiri omzet saya per tahun Rp40 juta sampai Rp50 juta. Namun, setelah mengikuti pelatihan, omzet  mencapai lebih dari Rp120 juta per tahun,” tutur Arham.

Menurut dia, banyak ilmu yang diperoleh selama mengikuti program WMM, seperti bagaimana mengembangkan usaha dengan baik dan etika dalam bisnis. Tidak hanya itu, program WMM juga selalu memberikan kesempatan pada peserta untuk memamerkan produknya dalam event yang diselenggarakan Bank Mandiri. Hal ini membuka peluang pasar lebih besar.

Seiring perkembangan teknologi dan semakin banyaknya usaha percetakan, Arham tetap percaya diri bisa meraih pelanggan dan meraup keuntungan. Arham tidak merasa takut bersaing lantaran di pelatihan WMM mengajarkan, kehadiran usaha sejenis bukanlah saingan, melainkan bisa dijadikan mitra. Berbagai ilmu itulah yang menjadikan Kretakupa Printing tidak hanya eksis, namun semakin besar.

“Usaha saya sekarang tidak sekadar membuat pin, tapi ada beberapa usaha lainnya seperti membuat plakat, gantungan kunci karet, mug, kipas, dan masih banyak lagi. Selain itu, saya juga menyediakan bahan baku untuk keperluan pembuatan produk percetakan khususnya pin,” ungkap pria yang mengaku mempelajari seni desain grafis secara otodidak. Ke depan, Arham menargetkan usahanya bisa semakin dikembangkan dengan memiliki kantor yang lebih representatif sehingga semakin mendukung usahanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar