Ya benar, gedung dan pulau itu memang sengaja dijual oleh pemerintah Yunani dalam rangka mengejar target syarat untuk mendapatkan dana talangan dari Uni Eropa. Beberapa aset milik negara kini mulai dilepas demi menggenjot dana.
Berdasarkan data Lembaga Aset Pemerintah Yunani alias Hellenic Republic Asset Development Fund (HRADF) terdapat lebih dari 70.000 aset milik negara yang ditawarkan kepada investor demi dana sebanyak 19 miliar euro atau Rp 221 triliun sampai tahun 2015.
Salah satunya adalah sebuah komplek pelabuhan dan hotel seluas 119.800 meter persegi di salah satu pantai Yunani, area 450.000 meter persegi di daerah Rhodes yang memiliki lapangan golf 18 lubang dan pantai sepanjang 6,4 km di Corfu.
Selain itu, ada juga bandara di Athena dan arena olimpiade yang pernah digunakan untuk perhelatan olahraga antar negara pada tahun 2004 lalu.
Selain tanah, Yunani juga menawarkan gedung-gedung pemerintahan, yaitu Kementerian Hukum, Kesehatan, Pendidikan dan Kebudayaan. Tapi, gedung-gedung ini tidak untuk dijual, melainkan disewakan.
Pekan lalu, Yunani sudah berhasil menyewakan gedung International Broadcast Centre yang dulu dipakai untuk menyiarkan Olimpiade 2004. Gedung ini disewa oleh pengembang Grup Lamda sebilai 81 juta euro (Rp 945 miliar) selama 90 tahun.
"Tawarannya masuk akan secara finansial," kata CEO Lamda Development, Odisseas Athanassiou kepada CNBC, Senin (8/10/2012).
Ia juga menampik kabar bahwa perjanjian sewa itu dilakukan hanya untuk memuaskan para kreditur Yunani saja. Akan tetapi, Sam Zell, Komisaris dari perusahan real estat di Amerika Serikat (AS), Equity Group Investments, menilai harga itu terlalu tinggi dan jauh di atas rata-rata properti di AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar