Kemunculan sculpted cake
atau yang lebih dikenal dengan istilah seni pahat kue tiga dimensi,
ternyata tidak hanya berhasil menarik minat banyak konsumen namun juga
bisa mendatangkan untung besar bagi para pelakunya. Melihat potensi
pasarnya semakin hari kian menggiurkan, tidak heran bila sekarang ini
banyak kaum hawa mulai dari para mahasiswi, karyawati, sampai ibu rumah
tangga yang tertarik menekuni bisnis kue tiga dimensi sebagai salah satu
alternatif peluang bisnis sampingan yang menjanjikan keuntungan cukup besar setiap bulannya.
Meskipun trend unik kue tiga dimensi atau (cake 3D) sudah muncul
sejak tahun 2005-2006 silam, namun eksistensinya di Indonesia
diperkirakan masih cukup besar untuk jangka waktu tiga tahun kedepan.
Biasanya, para konsumen memesan kreasi unik kue tiga dimensi untuk
acara-acara spesial, seperti misalnya acara ulang tahun, anniversary
pernikahan, ulangtahun perusahaan, dan lain sebagainya. Peluang inilah
yang kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh Wenny Panenthe owner Wenny’s Cake di daerah Bandung, yang setiap bulannya bisa meraup omzet ratusan juta rupiah dari bisnis kue tiga dimensi yang Ia rintis.
Kecintaannya terhadap bidang seni, mendorong Wenny dan suaminya
Pascal Demian untuk menekuni seni pahat kue dengan bahan dasar fondant.
Ia sengaja menjaga kualitas produknya dengan menggunakan bahan-bahan
yang aman dikonsumsi untuk mempertahankan loyalitas konsumennya. Bila
pengusaha sejenis ada yang memanfaatkan styrofoam untuk isi cake decoration, maka Wenny lebih memilih isian kue asli agar nilai seninya lebih tinggi.
Dari sekian banyak bentuk yang Ia ciptakan, Wenny mengaku Hello Kitty
merupakan tokoh kartun yang paling banyak dipesan para konsumen. Tokoh
kartun dari Jepang tersebut bisa diaplikasikan dalam beragam warna dan
desain seperti misalnya variasi Hello Kitty menggunakan baju kimono yang
hampir setiap minggu dipesan para konsumen. Untuk harga jualnya, Wenny
membandrol dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah (tergantung ukuran dan
tingkat kerumitan desain yang dipesan).
Selain Wenny yang sukses mendirikan Wenny’s Cake, ada pula Peni
Respati yang sudah mulai belajar membuat cake 3D sejak tahun 2007 yang
lalu. Berawal dari pesanan konsumen yang meminta kue pahat berbentuk
angka, Peni jadi ketagihan untuk berkreasi dan berinovasi membuat bentuk
kue yang beragam, seperti misalnya kue 3D berbentuk kamera, telepon,
tas, dan lain sebagainya.
Awalnya memang cukup sulit bagi Peni untuk mendapatkan hasil kue
sesuai dengan bentuk aslinya. Menurut wanita berjilbab ini, seni memahat
kue memang cukup sulit karena melibatkan seni pemilihan desain, teknik
pembuatan bentuk dasar 3D, teknik mewarnai, serta memadukan cita rasa
dan bentuk kue sehingga menghasilkan paduan yang sempurna baik dari segi
rasa maupun visual (penampilan). Itu sebabnya para pelaku bisnis
kue tiga dimensi seperti Peni berani mematok harga yang cukup mahal,
yakni berkisar antara Rp 350.000,00 sampai tujuh juta rupiah sesuai
dengan bentuk dan ukuran yang dipesan konsumen.
Nah, semoga informasi berita bisnis yang mengangkat usaha kue tiga dimensi unik bentuknya besar labanya ini
bisa memberikan tambahan wawasan bagi para pembaca dan menginspirasi
seluruh masyarakat Indonesia untuk segera terjun menekuni dunia usaha.
Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar