Pengikut

Jumat, 12 Oktober 2012

Pelatihan Panen Untung Budidaya Jamur

praktik produksi baglog jamur 200x150 Pelatihan Panen Untung Budidaya Jamur Angkatan 15Pelatihan proses budidaya serta produksi baglog jamur kembali diselenggarakan oleh PT Lantabura Media, Jumat dan Sabtu (28-29 September 2012). Event yang bertajuk ‘Pelatihan Panen Untung Budidaya Jamur’ tersebut kembali digelar seiring makin tingginya minat dan permintaan masyarakat akan jamur beserta produk-produk turunannya. Selama dua hari pelatihan, para peserta dibekali dengan materi teori seputar budidaya jamur dan peluang usahanya, serta praktik produksi media tanam (baglog) jamur dan perlakuan-perlakuan dalam budidayanya.


Pelatihan yang digelar untuk ke-15 kalinya tersebut diikuti oleh 8 orang peserta yang berasal dari daerah dan latar belakang yang berbeda-beda. Kedelapan peserta itu adalah A. Andi Suhendro (58), Sulasno (58), Ishak Bethan (59), yang berasal dari Jakarta; Supriyanto (35) dan Nurkayatin (26) asal Pacitan; Temi Alriady (29) dari Makasar; serta Lucia Elvivariani (40) dan Meylani (42) dari Bandar Lampung. Selama dua hari berturut-turut, seluruh peserta mengikuti rangkaian agenda yang telah dipersiapkan oleh tim training dari Lantabura Media (berbisnisjamur.com).



kelas teori jamur 200x150 Pelatihan Panen Untung Budidaya Jamur Angkatan 15Pada hari pertama (28/9), peserta dibekali materi kelas (teori) seputar pengenalan serta seluk-beluk budidaya jamur. Tahapan-tahapan proses budidaya serta produksi media tanam (baglog) jamur juga disampaikan oleh pemateri yang telah berpengalaman bergelut dengan bisnis jamur. Paparan materi yang disampaikan seolah membuka ‘pikiran’ para peserta seputar pengetahun jamur beserta hal-hal yang terkait di dalamnya. Tidak mengherankan jika dalam sesi kelas tersebut banyak peserta yang antusias dengan mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang disampaikan.
Setelah memperoleh gambaran teorinya, kedelapan peserta kemudian mengikuti praktik produksi media tanam (baglog) serta beberapa perlakuan dalam hal budidaya jamur. Pemilihan bahan baku yang baik dan benar, pencampuran bahan baku, memasukkan bahan baku ke dalam plastik, sampai dengan proses inkubasi merupakan tahapan-tahapan yang secara berurutan dijalani oleh peserta.

Cara komunikasi yang baik dari pemateri membuat seluruh peserta terlihat sangat antusias ‘melahap’ step by step praktik lapangan tersebut.

Sesi terakhir di hari pertama pelatihan peserta diajak untuk mengunjungi Aneka Mesin untuk melihat secara langsung proses pembuatan mesin produksi olahan jamur. Di Aneka Mesin, peserta berkesempatan memperoleh penjelasan terkait mesin-mesin yang berhubungan dengan produksi jamur beserta olahannya, seperti spinner (peniris minyak), press baglog, dan vacuum frying.


kunjungan ke aneka mesin 200x150 Pelatihan Panen Untung Budidaya Jamur Angkatan 15Sementara pada hari kedua pelatihan (29/9), sesi pelatihan dibuka dengan materi kelas (teori) seputar analisa usaha serta gambaran pasar jamur. Pemateri memberikan gambaran terkait analisa usahanya dengan disesuaikan kondisi dan latar belakang dari peserta pelatihan. Seperti halnya pada hari pertama, sesi kelas tersebut juga diapresiasi peserta dengan mengajukan berbagai pertanyaan seputar materi yang disampaikan. Setelah sesi kelas itu, peserta selanjutnya diajak untuk mengunjungi petani jamur yang sudah lama menggeluti usaha budidaya. Dengan kunjungan itu, peserta bisa melihat lebih riil terkait bentuk rumah jamur (kumbung), penataan rak jamur, macam-macam jamur, proses perlakuan budidaya, dll.

Rasa penasaran peserta semakin menjadi ketika tim mengajak menikmati aneka olahan jamur. Aneka masakan olahan seperti sate jamur, tongseng jamur, pepes jamur, rendang jamur, jamur bakar, dan lumpia jamur mampu ‘mengoyang lidah’ seluruh peserta pelatihan. Tidak sedikit peserta yang baru tahu jika jamur ternyata bisa diolah menjadi aneka jenis masakan yang lezat.


menikmati santap olahan jamur 200x150 Pelatihan Panen Untung Budidaya Jamur Angkatan 15Kenyang dengan olahan jamurnya, peserta kembali diajak mengunjungi salah seorang petani jamur yang membudidayakan aneka jenis jamur konsumsi, seperti tiram, kuping, lingzhie, shiitake, dll. Rasa penasaran peserta mengenai bentuk dan fisik aneka jenis jamur terjawab ketika mengunjungi petani jamur tersebut. Sesi tersebut merupakan bagian akhir dari pelatihan selama dua hari tersebut. Rasa puas terlihat dari raut muka seluruh peserta pada sesi penutup pelatihan jamur itu. Masing-masing memiliki kesan dan harapan selepas mengikuti pelatihan jamur yang digelar di Yogyakarta tersebut.

peserta pelatihan 200x150 Pelatihan Panen Untung Budidaya Jamur Angkatan 15“Dari yang awalnya tidak tahu sama sekali tentang jamur, Alhamdulillah sekarang saya memiliki banyak bekal untuk terjun langsung ke dalam usaha budidaya jamur,” ujar Temi Alriady. Sementara bagi Bapak Ishak Bethan, pelatihan selama dua hari tersebut sangat mengesankan. “Ilmu yang disampaikan sangat realistis, apalagi didukung oleh para pemberi materi yang professional dan sangat menguasai masalah ini, sehingga memudahkan kami dalam menerima esensi dari seluruh materi,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar