Pengikut

Senin, 08 Oktober 2012

Adang dan Gitar Bambu Made in Bandung


Jakarta - Memulai usaha memerlukan kejelian melihat peluang karena disitulah letak potensi bisnis yang bisa dikembangkan. Hal tersebut terjadi pada usaha pembuatan alat musik modern dan tradisional dari bahan baku bambu yang dikoordinir oleh Adang Muhidin.

Adang terinspirasi tingginya harga bambu di luar negeri saat dirinya menjadi mahasiswa di Jerman, kemudian setelah pulang ke Indonesia ia memutuskan untuk mengembangkan kerajian dari bambu termasuk alat musik.

"Saya pernah di luar, harga bambu mahal tapi di Indonesia itu murah atau sangat tidak berharga. Saya di Eropa enam tahun, kuliah S2 di Jerman, saya liat bambu itu harganya okelah, pulang dari Jerman bukannya saya kerja tapi saya mengangkat kesenian dari bambu, meskipun ada tawaran pekerjaan tapi saya tolak," kata Adang kepada detikFinance saat ditemui di Epicentrum Walk Jakarta Selatan beberapa waktu yang lalu.

Alat musik yang dihasilkan oleh Adang bersama anggota Indonesian Bamboo Community ini pun beragam serta memiliki nilai seni dan kreativitas yang tinggi.

"Gitar bass, gitar melody, gitar ritem, biola, violin, kecapi bambu, perkusi bambu," tambahnya.

Untuk harga yang ditawarkan relatif terjangkau untuk ukuran alat musik yang sebagian besar bahannya dari bambu ini, yakni dari harga Rp 400.000 sampai Rp 2.000.000. Selain itu, biaya produksinya pun relatif terjangkau karena bahan baku diperoleh dengan mudah.

"Untuk buat biola bambu biaya produksinya hanya Rp 50 ribu tapi bisa laku Rp 400 ribu," imbuhnya.

Pembeli alat musik dari bahan bambu ini pun lebih banyak berdatangan dari luar negeri seperti Prancis dan Jepang. Meskipun banyak pesanan namun, ia menjelaskan bahwa saat ini masih mengalami keterbatasan karena kekurangan perajin dan peralatan mesin pembuat alat musik.

"Kita kan masih kekurangan perajin makanya kita mengadakan pelatihan. Jadi kita ngajarin ke semua orang. Kita banyak pesanan, cuma yang mengerjakan hanya 1 orang.
Penggagasnya, abah Yudi Rahmat, dia penemu alat musik bambu, setelah bikin biola bambu kita diskusi terus buat gitar tapi awalnya dari biola," sebutnya.

Usaha yang dilakukan oleh Adang bersama Indonesian Bamboo Community tidak berhenti pada pembuatan alat musik. Namun Adang juga pernah tampil pada pertunjukan musik besar seperti Java Jazz dengan alat musik khasnya.

"Saya pernah main di Java Jazz, saya ambil dari anak jalanan. Kita cuma rekrut orang yang putus sekolah dan kita latif di Bandung," sambungnya.

Pada kesempatan itu, Adang memiliki impian untuk membuat piano yang berbahan dasar juga dari bambu. "Kalau ada support kedepan kita ingin buat piano dari bambu. Pianonya itu nantinya terbuat dari bambu. Kalau piano modal awal sampai Rp 40 juta," tutupnya.

Apakah anda tertarik untuk membeli alat musik dari bambu ini atau hanya sekedar ingin belajar bermain musik dari bambu ini. Anda bisa datang ke:

Indonesian Bamboo Community

Perumahan Lembah Teratai Blok F2 No. 3 Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar