Setiap 10 tahun sekali majalah bisnis Fortune memilih CEO of the
Decade atau semacam kapten bisnis terhebat sepanjang 10 tahun. Kali ini
pada tahun 2009 atau menjelang pergantian dasawarsa mereka menjatuhkan
pilihannya pada sosok bernama Steve Jobs. Sosok karismatik ini kita tahu
merupakan tokoh legendaris dibalik menjulangnya nama Apple dalam jagat
kompetisi produk-produk digital.
Kalaulah kita hendak mendulang sebuah eksemplar yang nyaris sempurna
tentang INOVASI, maka perusahaan Apple mungkin pilihan yang tak
terelakkan. Hampir semua perusahan di dunia, termasuk pesaingnya Sony,
Nokia dan Micorosoft, dipaksa untuk terkesima menyaksikan serangkaian
inovasi nan brilian yang diracik oleh Steve dan pasukannya.
Apple, dengan Steve Jobs sebagai Sang Master-nya, memang telah
mendemonstrasikan bagaimana kekuatan inovasi dan daya kreativitas
disenyawakan dalam parade produk-produk nan elegan. Yang mungkin perlu
juga dicatat adalah ini : melalui parade produk brilian ini Apple telah
merubah secara radikal lansekap bisnis dalam tiga industri yang berbeda,
yakni industri PC, musik, dan telekomunikasi.
Dalam industri PC, Apple memberikan pelajaran penting tentang
bagaimana mendesain sebuah produk dengan sentuhan estetika, lengkap
dengan aplikasi yang tangguh dan user-friendly. Hasilnya adalah deretan
produk bertajuk iMac dan Powerbook, serangkaian produk yang kemudian
banyak ditiru oleh para pengekornya.
Dalam industri musik, serbuan produk iPod-nya yang mendunia telah
membuat para petinggi Sony termehek-mehek, pening dan tak tahu harus
berbuat apa. Para petinggi label musik dunia seperti BMG dan Universal
Music juga hanya bisa gigit jari ketika tahu 80 % pangsa musik digital
dibeli melalui iTunes, toko musik digital milik Apple.
Dalam industri telco, produk iPhone yang sungguh inovatif itu mungkin
telah merubah definisi kita tentang apa itu arti produk ponsel.
Kecanggihan ponsel ini, lengkap dengan ribuan aplikasi yang mudah
didowload melalui iTune, membuat ponsel lain seperti milik Nokia menjadi
ketinggalan jaman. Kekuatan ponsel masa depan ada pada kekuatan
software-nya, dan sungguh dalam arena ini Apple telah melangkah jauh
meninggalkan Nokia yang kini mungkin tengah terpuruk dalam hempasan debu
kekalahan.
Tak banyak sebuah perusahaan yang mampu memporak-porandakan lansekap
persaingan dalam tiga jenis industri yang berbeda. Fakta bahwa Apple
selalu mampu membentangkan “samudra biru (blue ocean)” dalam setiap
industri yang dimasukinya membuat ia kini dianggap sebagai perusahaan
yang lebih berwibawa dibanding IBM, GE atau Microsoft sekalipun.
Dan tak pelak, sosok Steve Jobs memiliki peran yang amat sentral
dalam proses itu. Sosoknya mungkin kelak akan dikenang sebagai salah
satu figur inovasi terpenting dalam sejarah bisnis modern - sejajar
dengan nama besar seperti Thomas Alva Edison, Henry Ford, Soichiro Honda
dan Bill Gates.
Ketika masih muda belia, Steve pernah bilang kepara para jurnalis,
bahwa ia ingin merubah dunia dengan produk-produk yang diciptakannya.
Kini dengan rangkaian iMac, iPod dan iPhone yang melanglang di penjuru
buana, ia mungkin telah ikut merubah hidup sebagian manusia yang menjadi
pelanggannya.
“Jangan pernah setengah hati mengerjakan sesuatu yang engkau cintai, karena hidup ini terlalu pendek,” begitu Steve Jobs pernah berujar ketika diwawancarai media.
Hmm, sebuah kalimat bijak yang mungkin layak kita renungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar